Sabtu, 04 Juni 2011

ilmu nahwu

Shorof : Al-Muqoobalatu (Fa fi-‘il ; ‘Ain fi’il ; dan Lam fi’il)

Mei 24, 2011

Al-muqoobalatu artinya ber-hadap2an atau mencocokkan. Sebagian besar dari fi-’il2 di dalam bahasa arab (Menurut Ilmu Shorof) asalnya tiga huruf. Seperti ma-na-‘a ; ka-ta-ba dll.

Contoh :

Ma-na-‘a dikatakan atas timbangan Fa-‘a-la (kiyas dari wazan Fa-‘a-la).

Jadinya begini ; Fa-‘a-la = Ma-na-‘a.

فَعَلَ = مَنَعَ

Oleh sebab Mim berhadapan atau berbetulan dengan fa dari fa-‘a-la, maka dikatakan Fa fi-‘il. Dan Nun itu oleh sebab berhadapan dengan ‘ain dari fa-‘a-la, maka dikatakan ‘Ain fi-‘il, dan ‘Ain itu lantaran berbetulan dengan lam dari fa-‘a-la, maka dikatakan Lam fi-‘il. Begitulah sekalian fi-‘il yang asalnya tiga huruf, yakni tiap2 fi-‘il yang asalnya tiga huruf itu, huruf yang pertama dikatakan fa fi-‘il, walaupun bukan fa. Dan yang kedua dinamakan ‘ain fi-‘il, walaupun bukan ‘ain. Dan yang ketiga disebut lam fi-‘il, walaupun bukan lam.

Kalau fi-‘il itu bertambah hurufnya seperti yam-na-‘u, yam-na-‘uuna atau im-ta-na-‘a umpamanya, maka huruf yang bertambah itu tidak dihitung, tetapi tetap kita berkata mim itu fa fi-‘il, nun itu ‘ain fi-‘il dan ‘ain itu lam fi-‘il. Selain dari itu dinamakan zaidah, yakni huruf tambahan.

Dan terkadang fi-‘il itu asalnya empat huruf seperti da-h-ro-ja atas timbangan fa-’-la-la, maka dal itu dikatakan fa fi‘il, ha itu ‘ain fi’il, serta ro lam fi’il yang pertama, jim itu lam fi’il yang kedua.

Kalau bertambah seperti mu-da-h-ri-jun atau mu-ta-da-h-ri-ja-tun, maka tambahan itu tidak dihitung, yakni tetap dikatakan dal itu fa fi-‘il ; ha itu ‘ain fi-‘il ; ro itu lam fi-‘il pertama dan jim itu lam fi-‘il yang kedua. Selain dari itu dikatakan huruf zaidah (tambahan).

Catatan ini mudah2-an berguna mengingatkan diri penulis sendiri yang lupa, atau belum berkesempatan memahami istilah yang digunakan tatkala melihat perubahan2 kalimah ke bentuk lain menurut wazannya – serta mauzunnya. Secara filosofis hal ini sangat penting ditegaskan untuk menghalangi (ma-na-’a) kelancangan. Tanpa memahami posisi perubahan2 bangunan kalimah dalam bahasa arab, sulit diterima kemampuan seseorang yang coba menulis (ka-ta-ba), mengutarakan pendapat serta pemahamannya dengan terbuka kepada khalayak (tabligh) tentang Al-qur’anul kariem, sunnah nabi, qoul ulama, dll. yang nota bene tersurat dengan Bahasa Arab tersebut. Lebih baik menghalangi kesalahan, daripada keliru menggunakan ro’yu, atau berupaya sungguh-sungguh memahami fan ilmu alat / shorof dahulu, karena riskan resikonya apabila menyalahi. Dengan contoh kecil beginilah ‘lidah-lidah’ dan tinta para ulama senantiasa basah laksana nan tak pernah kering berbuat (fa-’a-la), menjaga originalitas atau keotentikan kalamulloh dan sunaturrosul. -Wallohu subhaana wa ta’alaa bil ‘alam- *** (Iqbal1).


8. Shorof : Fi’il Tsulatsiy (Mujarrod) Bab kelima

Mei 23, 2011

وَاِنْ كَانَ مَاضِيْهِ عَلَى وَزْنِ فَعُلَ مَضْمُوْمَ الْعَيْنِ فَمُضَارِعُهُ

يَفْعُلُ بِضَمِّ اْلعَيْنِ نَحْوُ حَسُنَ يَحْسُنُ وَأَخَوَاتِهِ

Jika fi’il madhinya berwazan

فَعُلَ

Fa-’U-La, yang didhammahkan ‘ain fi’ilnya, maka fi’il mudhari’nya berwazan

يَفْعُلُ

Yaf-”U-Lu ; dengan dhammah ‘ain fi’ilnya.

contoh :

حَسُنَ يَحْسُنُ

Ha-Su-Na ; Yah-Su-Nu, dan saudara-saudaranya.

:) ————————————————-

Ringkasan Fiil Tsulatsi Mujarrod, dari bab 1 s/d 6 : Untuk catatan ilmu shorof ini, diutarakan tentang fi’il Tsulatsi Mujarrod dan pembagian bab-nya.

Fi’il Tsulatsi Mujarrod adalah fi’il yang terdiri dari hanya tiga huruf asli. Terbagi menjadi enam bab, yaitu ;
  1. Bab I. Fa’ala Yaf’ulu (فَعَلَ يَفْعُلُ). Bab pertama ini biasanya berlaku “muta’addi” seperti نصر زيد عمرا. Tapi terkadang juga berlaku “lazim” seperti خرج زيد. Muta’addi adalah fi’il yang butuh maf’ul, sedangkan lazim adalah fi’il yang tidak butuh maf’ul.
  2. Bab II. Fa’ala Yaf’ilu (فَعَلَ يَفْعِلُ). Bab yang kedua ini sama dengan bab yang pertama yaitu biasanya berlaku “muta’addi” seperti ضرب زيد عمرا. Dan terkadang juga berlaku “lazim” seperti جلس زيد.
  3. Bab III. Fa’ala Yaf’alu (فَعَلَ يَفْعَلُ). Bab yang ketiga ini juga sama dengan bab yang pertama yaitu biasanya berlaku “muta’addi” seperti فتح زيد الباب. Dan terkadang berlaku “lazim” seperti ذهب زيد. Bedanya pada bab ketiga ini, ain fi’il atau lam fi’il-nya harus berupa huruf Halaq, yaitu حاء, خاء, عين, غين, همزة, هاء
  4. Bab IV. Fa’ila Yaf’alu (فَعِلَ يَفْعَلُ). Bab yang keempat ini sama dengan bab-bab sebelumnya, yaitu biasanya berlaku “muta’addi” seperti علم زيد المسئلة. Dan terkadang juga berlaku “lazim” seperti وجل زيد.
  5. Bab V. Fa’ula Yaf’ulu (فَعُلَ يَفْعُلُ). Bab yang kelima ini berbeda dengan bab-bab sebelumnya, karena ia hanya berlaku lazimsaja seperti, حسن زيد
  6. Bab VI. Fa’ila Yaf’ilu (فَعِلَ يَفْعِلُ). Bab yang terakhir, yaitu bab yang keenam biasanya berlaku “muta’addi” seperti حسب زيد عمرا فاضلا. Tapi terkadang juga berlaku “lazim” seperti ورث زيد.

Ref. : http://www.kangmahfudz.co.cc/2011/05/1-fiil-tsulatsi-mujarrod.html

Tabel : Klik » Contoh Tashrif Fi’il Tsulatsi Mujarrad ; Wazan Bab 1

Waallohu A’lam (Iqbal1).


7. Shorof : Fi’il Tsulatsi (Mujarrod) Bab keempat

Mei 23, 2011

وَإِنْ كَانَ مَاضِيْهِ عَلَى وَزْنِ فَعِلَ مَكْسُوْرَ اْلعَيْنِ فَمُضَارِعُهُ يَفْعَلُ

بِفَتْحِ اْلعَيْنِ نَحْوُ عَلِمَ يَعْلَمُ إِلاَّ مَا شَذَّ مِنْ نَحْوِ حَسِبَ يَحْسِبُ

وَأَخَوَاتِهِ.

Jika fi’il madhinya berwazan

فَعِلَ

Fa-’I-La ; yang di kasrahkan ‘ain fi’ilnya, maka fi’il mudhari’nya berwazan

يَفْعَلُ

Yaf-’A-Lu dengan fathah ‘ain fi’ilnya.

contoh :

عَلِمَ يَعْلَمُ

‘A-Li-Ma ; Ya’-La-Mu, kecuali yang syadz dari contoh :

حَسِبَ يَحْسِبُ

Ha-Si-Ba ; Yah-Sa-Bu, dan saudara-saudaranya.


6. Shorof : Fi’il Tsulatsi (Mujarrod) Bab ketiga

Mei 23, 2011

وَيَجِيْءُ عَلَى وَزْنِ يَفْعَلُ بِفَتْحِ الْعَيْنِ إِذَا كَانَ عَيْنُ فِعْلِهِ أَوْ لاَمُهُ حَرْفاً

مِنْ حُرُوْفِ الْحَلْقِ وَهِيَ سِتَّةٌ الهَمْزَةُ وَاْلهاَءُ وَاْلعَيْنُ وَاْلحاَءُ وَاْلغَيْنُ

وَاْلخاَءُ نَحْوُ سَأَلَ يَسْأَلُ وَمَنَعَ يَمْنَعُ وَأَبىَ يَأْبىَ شَاذٌّ.

Fi’il Mudhari (Dari Fi’il Madhi Tsulatsi Mujarrad yg ‘Ain fi’ilnya berharakat Fathah) juga datang dengan wazan

يَفْعَلُ

(Yaf-’A-Lu) dg Fathah ‘Ain Fi’ilnya. Ini bilamana ‘Ain Fi’il atau Lam Fi’ilnya berupa huruf dari salahsatu huruf-huruf Halaq. Yaitu :

ء – هـ – ع – ح – غ – خ

(Hamzah, Ha’, ‘Ain, Ha, Ghain, Kha)

contoh :

سَأَلَ يَسْأَلُ

Sa-A-La ; Yas-A-Lu,

مَنَعَ يَمْنَعُ

Ma-Na-’A ; Yam-Na-’U

sedangkan contoh

أَبىَ يَأْبىَ

A-Baa ; Ya’-Baa, adalah syadz.

(Note : Syad, menyalahi dari asal serta kiasaannya)


5. Shorof : Fi’il Tsulatsi Mujarrod Bab pertama dan kedua

Januari 22, 2011

أَمَّا الثُّلاَثِيُّ الْمُجَرَّدُ : فَإِنْ كَانَ مَا ضِيْهِ عَلَى وَزْنِ فَعَلَ مَفْتُوْحَ الْعَيْنِ

.فَمُضَارِعُهُ يَفْعُلُ أَوْ يَفْعِلُ بِضَمِّ الْعَيْنِ أَوْ كَسْرِهَا نَحْوُ ;

نَصَرَ يَنْصُرُ ; وَضَرَبَ يَضْرِبُ

Adapun fi’il tsulatsi mujarrod : yaitu (Bab 1 / Bab 2) jika pada fi’il madhi-nya berwajan fa-’a-la yang difatahkan ‘ain fi’ilnya, maka pada fi’il mudhari’nya ikut wazan yaf-‘u-lu atau yaf-‘i-lu dengan didhommahkan ‘ain fi’ilnya atau dikasrahkan ‘ain fi’ilnya.

Contoh :

نَصَرَ – يَنْصُرُ

Na-sho-ro (Dia seorang laki2 telah menolong) ; Yan-shu-ru (Dia seorang laki2 akan/sedang menolong), dan

ضَرَبَ – يَضْرِبُ

Dho-ro-ba (Dia seorang laki2 telah memukul) ; yadh-ri-bu (Dia seorang laki2 akan/sedang memukul)

Contoh2 Tsulatsi Mujarrod Bab 1 Klik : http://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/wazan-fiil/fi%e2%80%99il-tsulatsi-mujarrad/contoh-tashrif-fiil-tsulatsi-mujarrad-wazan-bab-1/

(Ref. Al-Kailani ; 3)

——————

Glossary :

Fiil Tsulatsi Mujarrod = Jenis kata kerja yg berasal dari tiga huruf dengan tdk menerima tambahan. Merupakan salah satu dari pembagian bentuk fi’il yg terdiri atas beberapa bab.

Fi’il Madhi : Kata kerja yg menunjukan makna yg terjadi pada waktu yg telah lewat. Wazan Tashrifnya ada 14. Binanya ada 6.

Fi’il Mudhore : Kata kerja yg menunjukkan makna waktu yg sedang terjadi (Hal) dan yg akan datang (Mustaqbal). (Akan/sedang). Wazan Tashrifnya ada 14. Binanya ada 12.

Wazan = Timbangan, Ukuran, Cetakan, Acuan, Referensi. Istilah yg dipakai dalam ilmu shorof untuk mengetahui perubahan fungsi dan makna kata seperti pada posisi : Fi’il Madhi, Fi’il Mudhore, Masdar, Isim Fa’il, Isim Maf’ul, Fi’il Amar, Fi’il Nahyi, Isim Makan/Zaman, Isim Alat.

0 komentar:

Posting Komentar